Fitur:
1. DC Current gain(hfe) maksimal 800
2. Arus Collector kontinu(Ic) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter(Vbe) 6V
4. Arus Base(Ib) maksimal 5mA
Datasheet Transistor
-RELAY
Relay berfungsi untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi
-Buzzer
sebagai indikator adanya arus yang mengalir dan output dari rangkaian
Ground atau pentanahan berfungsi sebagai penghantar arus listrik ke tanah dan juga berfungsi sebagai pelindung. Apabila ada timbul percikan api atau kebocoran isolasi maka dengan adanya ground ini bisa meredam bahaya tersebut sehingga tidak membahayakan.
Resistor
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resitor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm (V = I.R ).
Cara menghitung nilai resistor:
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di tubuh resistor :
Perhitungan untuk resistor dengan 4 gelang warna :
· Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-1 (pertama)
· Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-2
· Masukkan Jumlah nol dari kode warna gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n)
· Gelang ke 4 merupakan toleransi dari nilai resistor tersebut
Perhitungan untuk resistor dengan 5 gelang warna :
· Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-1 (pertama)
· Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-2
· Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-3
· Masukkan Jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n)
· Gelang ke 5 merupakan toleransi dari nilai resistor tersebut.
Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika baterai memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katode dan terminal negatifnya adalah anoda. Terminal bertanda negatif adalah sumber elektron yang akan mengalir melalui rangkaian listrik eksternal ke terminal positif. Ketika baterai dihubungkan ke beban listrik eksternal, reaksi redoks mengubah reaktan berenergi tinggi ke produk berenergi lebih rendah, dan perbedaan energi-bebas dikirim ke sirkuit eksternal sebagai energi listrik. Secara historis istilah "baterai" secara khusus mengacu pada perangkat yang terdiri dari beberapa sel, namun penggunaannya telah berkembang untuk memasukkan perangkat yang terdiri dari satu sel.
Prinsip operasi
Baterai mengubah energi kimia langsung menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari sejumlah sel volta. Tiap sel terdiri dari 2 sel setengah yang terhubung seri melalui elektrolit konduktif yang berisi anion dan kation. Satu sel setengah termasuk elektrolit dan elektrode negatif, elektrode yang di mana anion berpindah; sel-setengah lainnya termasuk elektrolit dan elektrode positif di mana kation berpindah. Reaksi redoks akan mengisi ulang baterai. Kation akan tereduksi (elektron akan bertambah) di katode ketika pengisian, sedangkan anion akan teroksidasi (elektron hilang) di anode ketika pengisian. Ketika digunakan, proses ini dibalik. Elektrodanya tidak bersentuhan satu sama lain, tetapi terhubung via elektrolit. Beberapa sel menggunakan elektrolit yang berbeda untuk tiap sel setengah. Sebuah separator dapat membuat ion mengalir di antara sel-setengah dan bisa menghindari pencampuran elektrolit.
Relay
Beberapa aplikasi pada industri dan kontrol proses memerlukan relai sebagai elemen kontrol penting. Pada pokoknya relai digunakan sebagai alat penghubungan pada rangkaian. Fungsi atau kegunaan relai (relay) dalam dunia elektronika sebenarnya juga sama seperti dalam teknik listrik. Hanya saja kebanyakan relay yang digunakan dalam teknik elektronik adalah relay dengan voltase kecil seperti 6volt, 12volt, 24volt berbeda dengan teknik listrik yang memakai relai 220 volt, 110 volt. Namun ada juga dalam teknik elektronik yg memakai relai dg voltase tinggi. Walau ada perbedaan pemakaian voltase pada relay, sebenarnya relay memiliki fungsi/kegunaan yg sama yakni sebagai alat pengganti saklar yang bekerja untuk mengontrol/membagi arus listrik ataupun sinyal lain ke sirkuit (circuit) rangkaian lainnya.
· Electromagnet (Coil)
· Armature
· Switch Contact Point (Saklar)
· Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian relay :
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
· Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
· Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
- Non-Inverting Komparator
- Inverting Komparator
- Catu daya heater : 5v AC/DC
- Catu daya rangkaian : 5V DC
- Range pengukuran : 200 – 10000ppm LPG, LNG, Natural Gas, iso-butane, Propane
- Terhindar dari gangguan gas alcohol dan asap
- Output: analog (perubahan tegangan ) dengan tambahan rload
- Pin1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground
- Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24v DC.
- Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5v DC
- Pin 4 merupakan output yang menghasilkan tegangan analog
Apabila rangkaian tidak
mendeteksi adanya kebocoran gas, tidak adanya timbul percikan api dan suhu
stabil, maka motor tidak akan menyala dan buzzer tidak akan berbunyi. Lalu apabila
rangkaian mendeteksi adanya kebocoran gas pada pipa maka output akan high. Arus
dari sumber VCC akan mengalir ke output lalu menju resistor dan menuju kaki
base transistor. Arus dari sumber VCC
akan mengalir menuju relay terus ke kaki kolektor,emitor dan terakhir menuju
ground. Karena relay mendapatkan daya maka switch relay akan berpindah dan arus
dari sumber baterai akan mengalir menuju motor yang berguna untuk membuka atau
menutup regulator.
Setelah itu, apabila terdeteksi
adanya nyala api, arus dari sumber B4 akan mengalir menuju phototransistor dan
relay. Nyala api mengakibatkan transistor aktif, arus dari B4 akan menuju ke
kaki kolektor, lalu menju emitor dan kemudian menuju R2 lalu menuju kaki base
Q3, arus dari R2 berguna untuk mengaktifkan transistor Q3. Arus dari B4 menuju
ke Relay terus ke kaki kolektor,emitor dan terakhir menuju ground. Untuk membutikan
adanya arus yang melewati transistor dapat dilihat pada voltmeter. Dikarenakan relay
mendapatkan daya maka switch relay berpindah. Kemudian, ketika thermistor
menunjukkan suhu diatas 46 derajat maka arus dari sumber VCC akan mengalir
menuju thermistor, potensio, dan op-amp. Setelah dari thermistor akan terbagi
menuju R3 dan non inverting op-amp. Op-amp
berguna sebagai pembanding tegangan, apabila tegangan pada non inverting >
inverting maka arus akan keluar melalui output op-amp menuju R4 lalu menuju
kaki base Q4. Dikarenakan relay mendapatkan daya maka switch akan berpindah dan
menyebabkan buzzer berbunyi menandakan peringatan bahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar